Senin, 16 November 2020

The Story of Life

 

Jenuh (Berbaik Sangka)

 

Jenuh.

Satu kata yang membuat orang merasa serba salah.

Terperangkap di dalamnya membuat nafas menjadi sesak.

Hingga tak terasa kehadirannya menimbulkan luapan emosi yang tak terkira.

 

“Ah aku jenuh.. kenapa hidupku gini-gini aja ya? Gak kayak dia. Dia bahagia banget hidupnya. Punya kerjaan bagus, punya pacar ganteng, punya rumah, punya mobil, dan blablabla.”

 

Iri.

Mungkin saat ini itu yang kamu rasakan.

Kehidupan orang lain serasa cermin bagi dirimu.

Mereka menjadi A, kamu juga harus begitu.

Mereka punya B, kamu pun harus mendapatkannya.

Bukankah itu semua melelahkan?

 

Padahal yang kamu lihat diluar sana belum tentu nyata adanya.

Semua yang terlihat tidak se’wah’ yang kamu pikirkan.

Bisa jadi hidup mereka jauh lebih sulit dari yang kamu bayangkan.

Bisa saja dibalik semua itu ada hal yang disembunyikan.

Kamu hanya baru melihat di atas permukaan saja, belum ke dasarnya.

 

Realita yang kamu lihat bisa jadi adalah dusta belaka.

Tapi kamu tidak peduli. Pandanganmu sudah dibutakan oleh hal yang nampak indah itu.

 

Sejenak pandanganmu teralihkan oleh sosok diluar sana yang keadaannya jauh lebih menyedihkan dari dirimu.

Seketika kamu tertohok oleh keadaan.

Kamu yang bisa mengisi perut tanpa harus bersusah payah untuk menengadahkan kedua tanganmu seperti mereka masih saja tidak pandai bersyukur akan rahmat-Nya.

Bukankah itu sangat menyedihkan?


Kamu berpikir bagaimana cara keluar dari jeratan perangkap ini.

Kamu sadar ini sudah tidak benar. Ini tidaklah sehat.

 

Lantunan adzan yang berkumandang seakan ikut menyadarkanmu bahwasannya mengeluh akan keadaan tidak akan merubah apapun.

Kejenuhan yang datang tidak boleh merubah tujuan dan arah hidupmu.

Justru kehadirannya harus kamu manfaatkan agar menjadi sebuah harapan.

Harapan menjadi pribadi yang lebih pandai lagi dalam bersyukur atas pemberian Sang Khalik padamu.

 

Berprasangka baiklah pada-Nya.

Setiap insan yang Ia ciptakan pasti akan melewati segala ujian hidup.

 

Bukan berarti kamu tidak boleh mengeluh.

Berkeluh kesah sah-sah saja. Asal tidak kelewat batas yang kemudian justru akan menjadikanmu pribadi yang kufur nikmat.

Naudzubillahimindzalik. Jangan sampai itu terjadi.

 

Satu hal yang kamu harus pahami dan ketahui bahwa, Rab-mu tidak akan pernah memberikan ujian dan cobaan melebihi batas kemampuan umat-Nya. Yakini dan percaya selalu ada hikmah dibalik semua itu.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda.

“Allah Ta’ala berfirman, “Aku berdasarkan prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Apabila ia berbaik sangka, maka ia akan mendapatkan kebaikan. Jika berprasangka buruk, maka ia mendapatkan keburukan.” (HR. Ahmad).


 ___________________________

Friday, 13 November 2020

Fyi: Tulisan ini sudah terbit di wattpad.com/ayuningrumst dengan judul yang sama.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang Kata dan Rasa